Archive for 2010

CARA MELATIH IKAN CUPANG ADU

Salam Pecinta Ikan Cupang Adu.




saya ingin membagi pengalaman bagai mana cara melatih ikan cupang aduan/cara pale ikan, agar ikan tersebut bagus disaat ngadu/bertarung.
mungkin setiap orang pasti berbeda-beda cara melatihnya, ikan usahakan sebelum di adu harus dirawat selama seminggu/2 minggu. yaa kadang-kadang rahasia bagaimana cara melatih ikan tersebut. akan tetapi saya ingin membagi cerita/pengalaman bagaimana dasar-dasar cara melatih ikan cupang aduan selama 1 minggu:
  • ikan usahakan angkat lubuk -+ 7 bulan, dan ikan tersebut harus ren nan selama 1bulan lebih.
  • kita mulai masukin ikan hari minggu kedalam ceri/toples.
  • dari hari senin sampai hari kamis ikan kita latih semaksimal mungkin.
  • caranya : usahakan pagi-pagi ikan harus di jemur dari jm 8-9. lalu pindah kan ketempat biasa kita simpan. lalu ikan di putar pelan-pelan ke kanan 10 kali dan ke kiri 10 kali. sesudah itu ikan pindah kan ke jantur/ke tempat aquarium selama 2 jam. lalu sore sekitar jm 5an ikan kita kasih makan secukupny dan ikan air nya harus keadaan bersih. dan seterus nya sampai hari kamis.
  • hari jum'at dan hari sabtu ikan gak usah di latih, akan tetapi cukup di kasih makan secukupnya dan kita istrahatkan agar kondisi ikan maksimal.usaha kan ikan di kasih makan pagi dan sore.
  • pada hari minggu pagi ikan kita galak-galkin/merong agar si ikan mengeluarkan kotoran dan ikan harus kita kontrol/ikan tersebut sehat. lalu ikan tersebut siap di adu.
Fungsi nya di jemur, agar ikan tetep sehat dan ikan stabil. dan di putar agar power nya kuat/pukulannya pun kencang. di jantur, ikan nafasnya kuat.
mungkin segitu dulu tips melatih/palean ikan cupang aduan, itu baru dasar-dasar nya saja.. akan tetapi banyak cara-cara lain untuk melatih ikan agar power nya di saat ngadu maksimal.

Selamat Mencoba.. :)

By : Rizki Muazim

Posted in | 1 Comment

Tips-Tips Dalam Mengikuti Kontes Ikan Cupang Hias

Kriteria Penilaian Cupang Hias

Dasar penilaian cupang hias jenis Serit (Crown Tail) adalah terletak pada 3 faktor penting yaitu :

· Bentuk Tubuh ; proporsi, kerapihan sirip atas/bawah/ekor
B· Warna Tubuh ; Dasar/solid, kombinasi, mascot.
C· Kesehatan & Mental ; sehat, tidak cacat, pemberani (tidak bacul).

Bentuk Tubuh :
Faktor bentuk tubuh yang menjadi tolok perhatian adalah tubuh yang proporsional dan sirip/serit atas, bawah dan ekor rapi dan tidak patah. Khusus untuk serit pada ekor jika serit 2 semuanya harus 2 demikian juga untuk serit 4, tidak boleh ada serit yang tidak beraturan atau dikalangan hobiis cupang biasa disebut dengan sirip Djie Sam Soe (2-3-4).
Serit cupang bentuk baru yang dikatakan langka adalah berserit 8 bahkan ada yang 16 serta Serit Silang atau dijuluki King Crown Tail.

Untuk jenis Halfmoon ekor harus membentang 180 derajat, bahkan saat ini sudah ada yang lebih dari itu atau disebut Over Halfmoon.

Untuk Jenis Double Tail bentuk ekor dan bentuk ekor atas dengan bawah tidak boleh ada yang lebih besar harus proporsional dan simetris.

Warna :
Warna dibagi dalam 3 kelompok yaitu,

Warna Dasar/Solid ; seluruh bagian tubuh dan sirip/fin harus memiliki satu warna yang sama, misalnya merah, biru, abu-abu (steel), hitam, kuning, putih.
Apabila pada bagian dasi (dorsal fin) membawa warna lain yang berbeda atau ada semburat warna lain dibagian tubuh/sirip maka tidak dapat dikatagorikan sebagai warna dasar.

Warna Kombinasi ; pada bagian tubuh atau sirip/fin memiliki perpaduan 2 atau lebih warna yang berbeda misalkan biru-merah, hitam-merah, merah-steel, hijau-merah, dll.

Warna Maskot ; sering juga disebut dengan Cambodian, pada tubuh ikan didominasi paduan warna merah keputihan ataupun warna lain seperti abu-abu, biru, dan hijau.

Ada beberapa jenis ikan cupang hias memiliki warna langka dalam arti belum banyak terdapat di pasaran antara lain warna putih solid, kuning solid, mustard gas, purple gas marble (blantong), tricolor, dan warna tembaga (copper).

Pada jenis crown tail (serit) ikan yang memiliki warna bening pada siripnya (jenis butterfly) saat kontes seringkali di-diskwalifikasi oleh juri.
Sedangkan pada jenis Halfmoon dan Double Tail klasifikasi warna diatas termasuk jenis Butterfly diabaikan.

Kesehatan & Mental :.
Kesehatan ikan sekilas dapat dilihat dari perilaku ikan, tubuh tidak cacat dan memiliki warna yang cerah. Ikan yang memiliki tubuh kuntet (bonsai) terhitung sebagai ikan cacat, namun belakangan karena tetap memiliki keindahan serta keunikan tersendiri dibuat kelas tersendiri dalam kontes cupang hias sebagai kelas bonsai.

Mental ikan yang bagus tidak akan gentar apabila disandingkan dengan ikan lain, dan selalu mengembangkan sirip-sirip serta insangnya pertanda siap bertarung menghadapi musuhnya. Sedangkan mental ikan yang jelek akan terlihat takut atau “bacul†apabila disandingkan dengan ikan lain. Ikan bacul ditandai dengan menguncupnya sirip ikan sambil berdiam diri dipojok aquarium.

Ukuran Ikan.
Umumnya dalam tiap kontes cupang hias di Indonesia yang dikelompokkan kedalam 3 kelompok ukuran panjang tubuh dan 3 kelompok warna, yaitu :

> Ukuran Senior (ukuran tubuh 6 cm ke atas) : untuk warna dasar, kombinasi dan warna maskot.
Ukuran Yunior (ukuran tubuh 4 cm - 6 cm) : untuk warna dasar, kombinasi dan warna maskot, ukuran small.
> Halfmoon & Double Tail : ukuran dan warna bebas.

Walaupun kadang-kala ada penambahan kelas tambahan seperti kelas bebas (bebas warna/serit), bonsai/unik, betina, dan jenis Plakats yang saat ini mulai diminati.

Cupang yang baik memiliki ekor lebar membentuk sudut 180 derajat dan memiliki serit tebal. Untuk jenis serit (crown tail) harus sama jumlah serit pada ekornya. Letak ekor seimbang dalam arti di tengah-tengah dan tidak menjorok ke atas/kebawah.


POINT PENILAIAN DALAM KONTES.

Poin penilaian dalam kontes Cupang Hias atau Bettas di Indonesia terbagi dalam 5 kategori:

1. Keserasian Warna : 30 poin
2. Keindahan : 20 poin
3. Kerapihan : 20 poin
4. Ukuran Tubuh : 10 poin
5. Kesehatan & Mental : 20 poin.

Penentuan ikan juara berdasarkan perolehan nilai atau poin tertinggi.

Untuk menentukan grade pada cupang khususnya jenis serit (crown tail) dilihat pada :

1. Kerapihan; pada fin/sirip (atas, bawah, ekor, anal fin). Bukaan ekor lebih lebar akan lebih baik, kalau bisa cari yang saat dia "ngedok" harus 180 derajat. Khusus untuk serit jumlahnya harus sama tiap seritnya kalau serit 2 dari atas jumlahnya harus 2 semua, demikian juga serit 4 atau serit 8.

2. Warna; yang dilihat adalah keserasian warnanya baik untuk warna dasar, kombinasi, atau maskot.... kalau warna dasar seperti biru, hijau, kuning, merah atau hitam sebaiknya tidak ada semburat warna lain, sering kali terjadi pada warna dasar timbul warna lain seperti warna merah di "dasi" nya atau warna silver dipangkal ekornya. Yang seperti ini kalau masuk kriteria warna dasar dalam kontes sering di diskwalifikasi oleh juri. Lebih baik masuk ke kelas warna kombinasi.

3. Kesehatan/mental ikan; ikan harus sehat dan memiliki mental yang baik saat didampingkan dengan ikan lain. Kalau mentalnya drop bisa jadi "bacul" alias mengkeret (bhs. indonesianya apa ya ?)

Kalau dalam kontes ketiga hal diatas masing-masing ada point-nya yang kalau ditotal akan menentukan nilai maksimal yang dimiliki si ikan dan akan diperbandingkan dengan ikan lain.

Untuk jenis cupang macam-macam mulai dari cupang liar (wild betta), cupang adu (mis. betta imbelis), dan cupang hias (betta splenden).

Untuk cupang hias pun bermacam-macam jenisnya dan biasanya ditentukan dari jenis ekornya untuk penamaannya, umumnya dikategorikan sbb.:

- Crown Tail (serit), disebut begitu karena bentuk ekor seritnya seperti mahkota. Bisa serit 1, 2, 4, 8, bahkan 16.

- Halfmoon, karena ekornya (tanpa serit) membentang 180 derajat.

- Double Tail, karena ekornya "terbelah" menjadi 2 bagian.

Selamat mencoba dan semoga berhasil dan bermanfaat bagi para penggemar ikan cupang Hias.

Posted in | Leave a comment

Asal Mula Ikan Cupang Di Indonesia

Cupang hias merupakan ikan asli yang hidup di kawasan Asia Tenggara Seperti Indonesia, Thailand, Singapura, Malaysia, dll. Ikan Cupang sekarang menjadi salah satu andalan expor Indonesia ke mancanegara. Dalam sejarahnya ikan cupang dahulu sekali hanyalah ikan yang hidup di daerah persawahan. Tapi sekarang sudah sangat berbeda dari bentuk aslinya dahulu. karena ikan cupang sudah bermutasi menjadi ikan yang lebih cantik & menarik. Ikan cupang di Indonesia di kenal dan di pelihara oleh sebagian masyarakat Indonesia sejak tahun 1960-an. dan lebih banyak dikenal sebagai ikan cupang sawah. dan kala itu ikan cupang penggemarnya hanyalah anak-anak dan belum dirambah oleh kalangan orang-orang kaya.

Perubahan terjadi pada tahun 1970 pada saat inportir memperkenalkan jenis cupang baru ada yang ekor pendek yang sekarang kita sebut dengan ikan cupang aduan atau cupang laga & ekor panjang yang dulu kita kenal dengan cupang jenis slayer. kala itu yang baru muncul jenis slayer ekor lilin yang datang sebagai cupang hiasnya.kala itu ikan jenis ekor lilin ini tetap mendominasi sampai era tahun 1990-an. sampai ketika parapenggemar cupang memadukan atau mengkawin silangkan mereka menjadi ikan yang lebih bervariasi bentuk & warnanya.

cupag hias jenis baru ini mempunyai ekor yang di hiasi tulang yang lebih menonjol keluar. ada yang berbentuk duri panjang, sisir tapi biasanya kita sebut jenis serit. dan yang menggelembung kita sebut Half Moon.

Pada pertengahan tahu 1990-an ikan cupang mulai di konteskan dan di pamerkan keindahan fisiknya tapi mereka belum memisahkan kategorinya seperti sekarang yang memisahkan bentuk sirip maupun warnanya. semenjak adanya kontes konsep ikn cupang dahulu sebagai ikan aduan atau laga berubah menjadi ikan hias.

Kontes ikan menjadi lebih semarak sejak ada pembagian kategori warna dan bentuk sirip. untuk warna ikan cupang jenis serit mempunyai dasar warna terbanyak. bahkan untuk dasar ukurannya ada yang ukuran besar (senior) dan kecil (junior).

Posted in | Leave a comment